Kini pupuslah
daun-daun hijau
Gugur bersama
reranting
Kian banyak bayi
terlontar
Lahir tanpa cahaya
cinta sang ibu
Usailah
kasih sayang bunda
Yang
dulu merajalela dunia
Api
dirahi membakar kesucian
Hingga
kini kobarannya menyala
Semua orang harus
menerima gemercik api
Karena mereka-mereka
para durhaka
Hubungan gelap meraja
lela
Hingga laut muntah di
seluruh jagat raya
Gunung-gunung
lahar
Melahap
jinak-jinak wanita murahan
Langit
menangis
Hingga
air matanya menenggelamkam isi dunia
Bumipun menjerit
panas
Hingga memuntahkan
darah lumpur
Dunia tak kuasa kau
tempati
Tak pantas kau
bersujud diam ditempat suci
Sedangkan
kau mencari mata baru
Kau
pemberontak hati
Kau
yang memanggil bencana itu
Kau
menyadari kiamat di dekatmu
Tapi
mengapa kau tak sadar bahwa kaulah pelakunya
Posting Komentar