Dari hari-hari hari-hari
Tak lepas dari aduk campur menyesatkan
Menyingkirkan detik kemenit, menit ke jam
Hingga kini ajalkan menyita segalanaya
Mimang tali temali begitu kencang
Namun pisau memotong dengan ketajaman lidahnya
Begitulah takdir hidup
Maaf kasih
Kepergianku kembalianku
Bila mentari esok masih bersinar
Coretan pena goresan tinta
Terlalu banyak mengubur air mata
Lembar kenangan manjadi novel
Terlalu banyak terlontar
Tapi kita harus menyadari
Masa depan memanggilku disana
Meski berat meninggalkan jejak patah
Meski sulit melupakan gambar-gambar dinding
Namun kita harus kejar detik waktu
Saksi bisu semangat
By:Rudi Dogomo
Posting Komentar