Bagai emas berhambur di jalan
Bagai surga menerpa senja
Dulu....
Kau hanya mimpi,
Kau pandangan kecil dalam hari-hari ku
Tapi kau menggenggam secercah harapan
Kau balut luka dalam
Kau kembali angkat jari manuding pelita
bekas mu
Aku tersenyum pilu.
Aku tak bisa mengembalikan bayang-bayang saat kau diderai hawa nafsu
Hingga kau potong jalan nafas hati
Harap, harap, harap, harapan
Datang membawa bianglala
Dunia sirna takkan ada jin menjelma
Sepoi-sepoi angin memeluk rasi
Saat ikrar berkobar dipingir naungan
mata
Bayang-bayang menyelinap depan teleskop
Kegebalan dada menyusun tulang-tulang
rusuk
Agar talitemali tetap terikat
Hingga ahir senja
Posting Komentar